TUGAS.

4. Coba pelajari dan amati terkait Materi Unsur kondisi fisik Daya Ledak (Power) lalu praktekan sesuai petunjuk pelaksanaan tes kekuatan dibawah ini masing-masing mahasiswa per kelompok bergantian, catat skor dan klasifikasi yang didapat di kertas HVS. 



  Tes dan Pengukuran Daya Ledak (Power)
1.     Definisi Power
Power merupakan kombinasi dari hasil kekuatan dan kecepatan otot. Jika dua orang atlet dapat mengangkat barbels seberat 50 Kg, akan tetapi yang seorang dapat mengangkat lebih cepat dari yang lain, maka dia dikatakan memiliki power yang lebih baik dari pada orang yang mengangkatnya lambat. Senada dengan Harsono (2015) menjelaskan bahwa power adalah produk dari kekuatan dan kecepatan. Artinya power adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat.

a.    Standing Broad Jump Test
Tujuan tes ini adalah untuk mengukur daya ledak otot tungkai pada anak laki-laki atau perempuan yang berusia 10 tahun s/d tingkat mahasiswa/atlet, dengan menggunakan tes standing broad jump test. Tes ini memiliki tingkat validitas sebesar 0,607 dan reliabilitas sebesar 0,963 (AAHPER, 1965). Untuk melaksanakan tes ini, diperlukan beberapa tata cara, di antaranya adalah:
1)   Alat Perlengkapan
·      Ruangan/Lapangan.
·      Bak pasir.
·      Meteran.
·      Peluit.
·      Alat tulis.
2)   Petunjuk Pelaksanaan
§  Testee melakukan stretching terlebih dahulu sebelum tes dimulai.
§  Testee berdiri pada papan tolakan.
§  Lutut ditekuk sampai membentuk sudut kurang lebih 45 derajat.
§  Kedua lengan lurus ke belakang kemudian testee mencoba melakukan tolakan atau meloncat ke depan dengan kedua kaki sekuat-kuatnya dan mendarat dengan kedua kaki.
§  Testee diberikan 3 kali kesempatan.
3)   Penskoran
§  Penskoran dilakukan dengan cara skor yang dicatat adalah lompatan yang paling jauh. Jarak diukur dari mulai dalam papan tolakan sampai batas tumpuan kaki yang mendarat. Perhatikan Gambar 5.13.


Gambar 5.13. Pelaksanaan Tes Standing Broad Jump
b.   Two Hand Medicine Ball Put Test
Tujuan tes ini adalah untuk mengukur daya ledak lengan pada anak laki-laki atau perempuan yang berusia 12 tahun s/d tingkat mahasiswa/atlet, dengan menggunakan tes two hand medicine ball put test. Tes ini memiliki tingkat validitas sebesar 0,77 dan reliabilitas sebesar 0,84 (Johnson & Nelson, 1979). Untuk melaksanakan tes ini, diperlukan beberapa tata cara, di antaranya adalah:
1)   Alat Perlengkapan
§  Lapangan.
§  Ball medicine.
§  Peluit.
§  Kursi.
§  Meteran.
§  Alat tulis.
2)   Petunjuk Pelaksanaan
§  Testee melakukan stretching terlebih dahulu sebelum tes dimulai.
§  Testee dalam posisi duduk, bersandar pada kursi dengan punggung rapat pada sandaran kursi. Sebagai pengaman agar pundak tidak terdorong ke depan dada dapat diikat pada kursi.
§  Dengan memegang bola di depan dada, siku sejajar dengan pundak dan siap untuk menolak bola ke depan.
§  Selanjutnya dengan aba-aba “ya”, testee melakukan gerakan tolakan atau mendorong bola ke depan sejauh mungkin.
§  Jauh lemparan bola yang benar menjadi nilai kemampuan daya ledak lengan.
§  Testee diberikan 3 kali kesempatan
3)   Penskoran
§  Penskoran dilakukan dengan cara mencatat lemparan yang paling jauh, pengukuran dilakukan mulai dari tepi luar kursi sampai dimana bola medicine tersebut jatuh. Perhatikan Gambar 5.14.
 



Gambar 5.14. Pelaksanaan Tes Two Hand Medicine Ball Put
c.    Jump Multy Digital (JMD) Test
Tujuan tes ini adalah untuk mengukur daya ledak otot tungkai pada anak laki-laki atau perempuan yang berusia 12 tahun s/d tingkat mahasiswa/atlet, dengan menggunakan alat jump multy digital. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis di Universitas Suryakancana Cianjur pada tahun 2012, tes ini memiliki tingkat validitas sebesar 0.87 dan reliabilitas sebesar 0.76. Untuk melaksanakan tes ini, diperlukan beberapa tata cara, di antaranya adalah:
1)   Alat Perlengkapan
§  Ruangan/Lapangan.
§  Jump multy digital.
§  Peluit.
§  Alat tulis.
2)   Petunjuk Pelaksanaan
·      Testee berdiri tegak di atas alat JMD, setelah alat pemantaunya dililitkan di pinggang dan talinya dikaitkan ke permukaan lingkaran.
·      Kedua kaki sejajar di buka selebar bahu kemudian tekukan kedua lutut, dan badan bersiap untuk melakukan lompatan dengan kedua tangan diayunkan ke belakang sebagai bantuan dalam menggambil ancang - ancang lompatan.
·      Lakukan lompatan ke atas setinggi mungkin dengan kekuatan maksimal.
·      Sebelum melakukan lompatan berikutnya, alat pemantau dikembalikan pada posisi nol kembali.
·      Testee diberikan 3 kali kesempatan.
3)   Penskoran
·      Penskoran dilakukan dengan cara mencatat hasil yang paling besar. Perhatikan Gambar 5.15.



Gambar 5.15. Pelaksaan Tes JMD


Comments

Popular posts from this blog